Tulisan Tentang Sayurbox

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

SAYURBOX






Disusun Oleh : 

Sarah Safina Azzalia 

21220500

1EB11


Dosen Pengampu :

S Tiwi Anggraeni


UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2020/2021






Kata Pengantar 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4

1.1. Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan Penulisan 6

BAB II 6

PEMBAHASAN 6

2.1 Pengertian Sayurbox 6

2.2 Latar Belakang dan Tujuan dari Sayurbox 8

2.3 Bagaimana masyarakat dapat membeli bahan makanan serta sayuran tanpa harus pergi ke pasar di masa pandemi Covid? 9

2.4 Bagaimana petani dan penjual bahan pokok dapat memasarkan hasil panen dan dagangannya secara digital di masa pandemi? 10

BAB III 11

PENUTUP 11

Kesimpulan 11

Saran 11

D A F T A R  P U S T A K A 12


Kata Pengantar


Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sayurbox tepat waktu.
Makalah Sayurbox disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Gunadarma. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bisnis selama pandemi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Tiwi Anggraeni selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 18 Oktober 2020

Sarah Safina Azzalia


BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang


Saat Covid-19 masuk ke Indonesia, tepatnya pada 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. Pemerintah langsung bertindak cepat dengan melarang beroperasinya tempat-tempat umum yang rawan akan penyebaran Covid-19. Semenjak itu kehidupan masyarakat beralih hanya dirumah dan tidak diperbolehkan berpergian keluar rumah. Seluruh kegiatan tatap muka dilarang oleh pemerintah.

Pandemi ini menimbulkan kerugian dari banyak pihak. Seperti pada masyarakat selaku konsumen walaupun berada dirumah tetap membutuhkan bahan pangan seperti beras, sayuran, buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Akan tetapi pemerintah melarang adanya kegiatan transaksi langsung seperti Pasar, Supermarket mapun Warung karena dikhawatirkan akan menyebarkan virus Covid-19 

Namun, tidak hanya masyarakat selaku konsumen yang kekurangan. Para petani dan penjual selaku produsen mengalami kerugian. Sebab mereka dilarang berjualan untuk sementara waktu, akibatnya mereka tidak dapat memasok jualan serta tidak mendapatkan pendapatan. 

Maka dari itu, dibutuhkan pengembangan bisnis pada masa modern ini. Salah satunya transaksi berbasis online yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu keluar dari rumah dan penyebaran Covid-19 dapat tekendali.  Sehingga, penulis mengusung tema bagaimana konsumen dan produsen dapat tetap bertransaksi khususnya penjualan bahan kebutuhan pokok.

Salah satu terobosan pengembangan aplikasi dizaman modern ini yaitu Sayurbox. Aplikasi ini sebenarnya sudah ada sebelum datangnya Covid-19 ke Indonesia. Dengan adanya Sayurbox, masyarakat dimudahkan dalam membeli bahan pangan serta penjual dan petani juga diberikan upah yang sepadan dan tidak terlalu kecil. Ditambah saat adanya pandemi ini yang membuat masyarakat tidak boleh berinteraksi keluar rumah semakin dimudahkan dalam pembelian kebutuhan bahan baku secara online ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa Rumusan Masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Pengertian Sayurbox?

2. Bagaimana latar belakang, tujuan dan perkembangan dari bisnis Sayurbox?

3. Bagaimana masyarakat dapat membeli bahan makanan serta sayuran tanpa harus pergi ke pasar di masa pandemi Covid-19?

4. Bagaimana petani dan penjual bahan pokok dapat memasarkan hasil panen dan dagangannya secara digital di masa pandemi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan softskill

2. Mengenalkan Sayurbox sebagai aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam membeli kebutuhan pangan pada saat pandemi. 

3. Membantu para petani dan penjual selaku produsen agar memasarkan dagangannya dan hasil panen secara digital

                                BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Sayurbox


Sayur Box - Pilihan Menu Catering & Harga - foodspot

Sayurbox merupakan sebuah aplikasi yang menjual berbagai macam kebutuhan bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan kebutuhan dapur serta bahan memasak lainnya. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2016 berkat ide dari seorang perempuan bernama Amanda Susanti. 

Aplikasi ini menerapkan fresh produce platform yaitu para konsumen yang ingin memesan memiliki waktu tertentu setidaknya dua hari sebelumnya agar sayuran atau buah-buahan dikirim dalam keadaan segar. Selain itu, Sayurbox juga menerapkan konsep farm-to-table yang tidak hanya memotong rantai pasok dari petani dan produsen ke konsumen, tapi juga mengurangi jumlah sayur dan buah yang terbuang sia-sia akibat pembusukan karena terlalu lama disimpan ditoko.

Tentunya aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dimasa pandemi Covid-19 ini bisa dilihat dari kenaikan pengguna Sayurbox saat sebelum Covid-19 Sayurbox telah diunduh sebanyak Rp10ribu lebih pengguna dan mendapatkan kenaikan sebanyak 5 kali lipat semenjak pandemi ini. Sayurbox laris dipasaran hingga mendapatkan investasi sekitar 2-4 miliar rupiah dan telah bermitra dengan 22 petani maupun produsen lokal. Dengan bermodalkan mengunduh aplikasi tersebut di Appstore atau Google store masyarakat sudah bisa membeli kebutuhan bahan pangan secara online dan tidak perlu repot datang ke pasar swalayan, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. 

2.2 Latar Belakang dan Tujuan dari Sayurbox


Adanya Sayurbox dilatarbelakang oleh seorang wanita muda bernama Amanda Susanti. Setelah ia lulus dari salah satu perguruan tinggi di Manchester, Inggris, dia pun bekerja di salah satu perusahaan. Tak lama ia resign lalu memutuskan menjadi seorang petani di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
Kemudian, Amanda melihat ada beberapa tanaman yang tinggi dari sisi nilai, tapi sulit tembus dalam penjualan. Berangkat dari hal ini, Amanda akhirnya mencoba melahirkan bisnis produk makanan terutama sayur dan buah-buahan organik yang dinamai Sayurbox.


Sayurbox berdiri karena keprihatinannya melihat tingginya disparitas harga antara petani sebagai penghasil sayur dan buah dengan konsumen. Adanya pengalaman dari sang pendiri yaitu Amanda Susanti. Tiga tahun lalu, dia berkebun di daerah Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat. Lalu, dia pun bertemu dengan petani singkong yang menjual produknya seharga Rp 600 per kilogram kepada pengepul. Padahal, harga jual singkong di Jakarta bisa mencapai Rp 6 ribu per kilogram. Adanya perbedaan harga serta pengepul kerap menghambat informasi dan data bagi para petani untuk berkembang. Akibatnya, informasi kebutuhan masyarakat urban tidak tersampaikan jelas kepada para petani.

Maka dari itu, didirikanlah Sayurbox dengan tujuan utama dari startup ini adalah membentuk ekosistem antara petani dan konsumen secara langsung. Sejauh ini, kapasitas volume transaksi harian Sayurbox bisa mencapai sekitar 10 ton per hari dengan jangkauan operasional di kota-kota besar di Pulau Jawa, yaitu Bandung, Surabaya, dan Jakarta. Dengan harapan ada peningkatan penggunaan sampai ke seluruh Indonesia. 

Saat ini, Sayurbox telah memiliki puluhan ribu pelanggan, Sayurbox mulai berekspansi ke Bogor untuk membangun gudang baru. Bisnis ini juga akan merapihkan dan fokus kepada infrastruktur dan bisnis model. Rata-rata para pembelinya dari media sosial 50 persen wanita di usia 23-35 tahun tapi ada juga pria. Per hari mereka mengirimkan kapasitas antara 1.000-5.000 pengiriman.


Akhirnya setelah setahun berdiri, Sayurbox berhasil menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi startup Seedstars World, menjadi yang terbaik dari 8 perusahaan pilihan setelah kurasi ratusan aplikasi. Sayurbox pun turut berpartisipasi dalam Konferensi Regional Seedstars Asia di Bangkok pada November 2017 serta Seedstars Global Summit di Swiss pada April 2018.

2.3 Bagaimana masyarakat dapat membeli bahan makanan serta sayuran tanpa harus pergi ke pasar di masa pandemi Covid?

Dimasa Covid-19 ini seluruh masyarakat dilarang beraktivitas diluar rumah seperti biasanya. Tentunya ini banyak menimbulkan dampak bagi masyarakat. Ada dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah mencegah penyebaran Covid-19 pada masyarakat dan maupun dampak negatifnya mengakibatkan berbagai pada aspek kehidupan di banyak negara dan salah satunya adalah pada bidang perekonomian. 

Perekonomian negara menurun drastis disebabkan karena dibatasinya aktivitas transaksi jual beli. Bagi konsumen ini sangat menyulitkan karena mereka membutuhkan bahan pangan yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya bahan pangan selaku kebutuhan primer, mereka juga membutuhkan kebutuhan sekunder. 

Dengan adanya Covid-19 diharapkan konsumen bisa memenuhi kebutuhannya melalui transaksi online. Salah satunya dengan aplikasi Sayurbox yang menjual berbagai macam kebutuhan pangan. Sayurbox merupakan terobosan yang sangat penting di Covid-19 ini, masyarakat tidak perlu keluar dari rumahnya dan hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut kemudian memesan apa yang dibutuhkan dan tinggal menunggu pesanannya sampai dirumah.

Masyarakat tidak perlu ragu dan takut jika barang yang mereka pesan akan berbeda ketika nanti sampai dirumah. Karena, Sayurbox menjual kebutuhan pangan tersebut secara “fresh” dan lolos uji ketahanan. Sehingga tidak perlu takut jika nanti pesanan mereka busuk atau tidak dapat dikonsumsi akan ada fitur layanan via chat melalui Whatsapp untuk keluhan pelanggan.

2.4 Bagaimana petani dan penjual bahan pokok dapat memasarkan hasil panen dan dagangannya secara digital di masa pandemi?

Di sisi produsen selaku penjual tentunya dimasa pandemi ini sangat menyulitkan karena terbatasnya kegiatan jual beli serta perekonomian menurun dimana masyarakat lebih menyimpan uangnya untuk membeli kebutuhan pokok yang lebih penting dibanding kebutuhan yang lain. Maka petani dan penjual dituntut untuk bisa memasarkan produk yang mereka jual secara online, karena dengan hal itu promosi melalui online sangatlah penting.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada para UMKM agar bisa memasarkan produknya secara online. Dengan begitu, produsen akan sangat terbantu karena dagangannya akan lebih laris. Melalui promosi melalui media social dengan mengikuti perkembangan teknologi akan sangat membantu para produsen.

Adanya platform Sayurbox yang bekerja sama dengan beberapa petani dan penjual yang tersebar di berbagai daerah salah satunya dari Bogor, Jawa Barat diharapkan dapat membantu mereka di masa pandemi ini. Selain itu, Sayurbox juga melindungi para petani dan penjual dengan menjual produk dengan harga yang menguntungkan mereka serta tidak membuat kerugian. 

BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Maka, bisnis yang akan sangat membantu masyarakat pada saat pandemi virus corona ini yaitu memasarkan produk kebutuhan sehari-hari dengan melalui aplikasi bernama Sayurbox. Kehadiran sayurbox akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, karena dengan konsep penjualan fresh produce platform masyarakat tidak perlu khawatir barang yang akan mereka pesan tidak sesuai dengan ekspektasi. Tentunya Sayurbox mengecek dan memastikan pesanan dapat memuaskan para penggunanya.

Tidak hanya menguntungkan konsumen selaku pembeli, Namun juga bagi produsen selaku penjual. Mereka bisa bekerja sama dengan Sayurbox untuk memasarkan produknya. Serta mereka juga diberikan upah yang sepadan dan menguntungkan kedua belah pihak. 

Masyarakat selaku pengguna hanya cukup mengunduh aplikasi Sayurbox melalui telepon genggamnya dan bisa memesan kebutuhan sehari-hari sehingga hanya perlu menunggu 1-3 hari barangnya bisa datang dirumah masing-masing. Selain itu, Sayurbox juga adanya fitur atur jadwal kirim yang bisa diatur oleh para penggunanya sehingga tidak ada yang namanya salah kirim jadwal.

 Saran

  1. Sayurbox bisa menambahkan fitur pembayaran Cash On Delivery yaitu pembayaran dirumah. Karena itu juga bisa memudahkan pengguna dalam memesan Sayurbox dan merasa aman jika pembayaran dirumah.

  2. Sayurbox seharusnya bisa bekerja sama dengan petani lokal lainnya agar membantu mensejahterakan perekonomian lokal.

D A F T A R  P U S T A K A


Afifah. 2018. SayurBox, Aplikasi Sayuran Organik. [Internet] [Diakses 21 Oktober 2020 Jam 19.06 WIB]. Tersedia pada: https://akurat.co/iptek/id-210554-read-sayurbox-aplikasi-sayuran-organik

Linda Sari Hasibuan. 2019. Teknologi Digital Demi Makmurkan Petani Pinggiran Jakarta. [Internet] [Diakses 21 Oktober 2020 Jam 20.00]. Tersedia pada: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20190317155408-25-61100/teknologi-digital-demi-makmurkan-petani-pinggiran-jakarta

Michael Reily. 2019. Sayurbox, E-commerce Produk Segar yang Bantu Petani. [Internet] [Diakses 21 Oktober 21.15]. Tersedia pada: https://katadata.co.id/ekarina/berita/5e9a5515a01e1/sayurbox-startup-pertanian-yang-bantu-tingkatkan-pendapatan-petani

Dede Suryadi. 2019. Kiat Amanda Kembangkan Sayurbox. [Internet] [Diakses 24 Oktober 19.08]. Tersedia pada: https://swa.co.id/youngster-inc/youngsterinc-startup/kiat-amanda-kembangkan-sayurbox

TEMPO. 2020. CEO Sayurbox Amanda Susanti:Bisnis Daring yang Memanfaatkan Bekerja dari Rumah. [Internet] [Diakses 25 Oktober 12.01]. Tersedia pada: https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/452657/ceo-sayurbox-amanda-susantibisnis-daring-yang-memanfaatkan-bekerja-dari-rumah

Comments

Popular Posts